Home
/ HADITS BERPUASA
Thursday, November 20, 2014
HADITS BERPUASA
1.
Hadits tentang Puasa
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رضي الله عنه
عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: فِي الْجَنَّةِ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابٍ،
فِيهَا بَابٌ يُسَمَّى الرَّيَّانَ، لاَ يَدْخُلُهُ إِلاَّ الصَّائِمُونَ رواه
البخاري
Artinya:
Dari Sahil ibn sa'din ra dari Nabi saw bersabda: Di Surga ada delapan pintu
surga, ada sebuah pintu gerbang yang disebut Rayyan, tidak memasukinya kecuali
orang-orang yang berpuasa.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه
قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا
وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وعنه أيضاً أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا
غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وأخيراً عنه أيضاً قَالَ: قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : مَنْ يَقُمْ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا
وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ
مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya:
Dari Abu Hurairah ra berkata: bersabda Rasulullah saw: barang siapa berpuasa
di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan
perhitungan (harapan pahala) akan diampuni baginya (dosa) yang telah
lalu. darinya juga Bahwasanya Rasulullah saw bersabada: barang siapa yang
mendirikan (puasa) ramadhan dengan keimanan dan harapan pahala diampuni
dosa-dosa yang telah lalu, dan terkahir darinya juga, berkata: bersabada
Rasulullah saw: barang siapa menjumpai lailatul qadr dengan keimanan dan
harapan pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu.
أَنَّ
النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ
وَتِسْعًا مِنْ ذِى الْحِجَّةِ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنَ الشَّهْرِ أَوَّلَ
اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَخَمِيسَيْنِ
Artinya: “Sesungguhnya Nabi shallallâhu ‘alaihi wa
sallam berpuasa pada hari ‘Asyurâ, pada sembilan hari Dzulhijjah, dan pada tiga
hari dalam sebulan: Senin awal dari bulan (berjalan) dan dua Kamis.” (Diriwayatkan
oleh Ahmad, Abu Dâwud, An-Nasâ`iy, dan Al-Baihaqy. Dishahihkan oleh Syaikh
Al-Albâny)
صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا
لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُبِّيَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ
ثَلَاثِينَ
Artinya: Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: Berpuasalah kalian karena
melihatnya (hilal) dan berhari rayalah karena melihatnya, jika hilal hilang
dari penglihatanmu maka sempurnakan bilangan Sya’ban sampai tiga puluh hari.
(HR.
Bukhari No. 1909)
فَصُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا
لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ أُغْمِيَ عَلَيْكُمْ فَاقْدِرُوا لَهُ ثَلَاثِينَ
Artinya:
Dari Ibnu Umar Radhiallahu ‘Anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda: Maka
berpuasalah kalian karena melihatnya (hilal) dan berhari rayalah karena
melihatnya, lalu jika kalian terhalang maka ditakarlahlah sampai tiga puluh
hari. (HR. Muslim No. 1080, 4)
إِنَّمَا الشَّهْرُ تِسْعٌ
وَعِشْرُونَ فَلَا تَصُومُوا حَتَّى تَرَوْهُ وَلَا تُفْطِرُوا حَتَّى تَرَوْهُ
فَإِنْ
Artinya: Sesungguhnya sebulan itu 29 hari, maka
janganlah kalian berpuasa sampai kalian melihatnya (hilal), dan janganlah
kalian berhari raya sampai kalian melihatnya, jika kalian terhalang maka
takarkan/perkirakan/hitungkanlah dia. (HR. Muslim No. 1080,
3)
عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ -صلى
الله عليه وسلم- قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ
تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ
شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10
Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, ...” (HR.
Abu Daud no. 2437. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Kata Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah bahwa di
antara sahabat yang mempraktekkan puasa selama sembilan hari awal Dzulhijah
adalah Ibnu ‘Umar. Ulama lain seperti Al Hasan Al Bashri, Ibnu Sirin dan
Qotadah juga menyebutkan keutamaan berpuasa pada hari-hari tersebut. Lihat
Latho-if Al Ma’arif, hal. 459.[1]
Lebih-lebih puasa Arafah pada tanggal 9
Dzulhijjah punya keutamaan yang besar daripada puasa awal Dzulhijjah lainnya.
Dari Abu Qotadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى
اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ
وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ
الَّتِى قَبْلَهُ
Artinya:
“Puasa
Arofah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa
Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.”
(HR. Muslim no. 1162)
Surya
Out too the been like hard off. Improve enquire welcome own beloved matters her. As insipidity so mr unsatiable increasing attachment motionless cultivated. Addition mr husbands unpacked occasion he.
0 komentar:
Post a Comment