BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan
telah berlangsung sejak awal peradaban dan budaya manusia.Bentuk dan cara
pendidikan itu telah mengalami perubahan, sesuai dengan perubahan zaman
dan tuntutan kebutuhan. Pada awal peradaban, para orang tua bersama
kelompoknya bertanggung jawab dalam mendidik anak-anak merekasehingga mencapai
kedewasaan. Bila orang tuanya hidup denagan bertani , makaanak anaknya pun
diajar bertani melalui pengalaman langsung. Demikian juga jika orangtuanya
berdagang, maka anaknyapun diajar berdagang.Pada masa itu belum ada program
pendidikan yang dilaksanakan di luar lingkungan keluarga atau kelompok
oleh orang-orang di luar keluarga/ kelompok,atau pendidikan yang
terstruktur.sampai pada dimana pendidikan yangdilaksanakan dari telah berhasil
mengembangbiakkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan.Pendidikan adalah
sesuatu yang universal dan berlangsung terus tak terputus darigenerasi ke
generasi di manapun di dunia ini. Upaya memanusiakan manusiamelalui pendidikan
itu diselenggarakan sesuai tujuan pendidikan dengan pandangan hidup dan
dalam latar sosial kebudayaan setiap masyarakat tertentu,termasuk di
Indonesia.Tujuan dapat tercapai dengan melakukan proses pendidikan, yaitu
kegiatan yangmemobilisas setiap komponen pendidikan oleh pendidik terarah
kepada pencapaian tujuan. Yang menjadi tujuan utama pengelolaan proses
pendidikanyaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal.
B. Permasalahan
Dari
permasalahan di atas, maka permasalah yang diangkat dalam makalah iniadalah :
1. Apa konsep pendidikan yang sesungguhnya ?
2. Apa konsep pengajaran ?
3. Bagaimana hubungan antara pendidikan dan pengajaran
dalammenciptakan keberhasilan tujuan pendidikan ?
C. Tujuan
Adapun tujuan
dari penyusunan makalah persentasi dan pembahasan ini adalah :
1. Agar mahasiswa, memahami beberapa dasar teori
pendidikan dan konsep pendidikan.
2. Agar setiap mahasiswa dapat mengaplikasikan
pengetahuannya tentang dasar teori pendidikan dan konsep pendidikan dalam
pemecahan masalah belajar dalam pendidikan dan tugasnya sehari hari.
3. Memahami teknologi pembelajaran yang dapat menciptakan
proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pendidikan
Pendidikan
berasal dari kata “didik” lalu kata ini mendapat awalan me sehingga
menjadi kata mendidik, artinya memelihara dan memberi latihan.Dalam memelihara
dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan,dan pimpinan mengenai
akhlak dan kecerdasan pikiran. Selanjutnya dalam kamus besar bahasa Indonesia,
pendidikan adalah proses pengubahan sikapdan tata laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran. Berikut
pengertian pendidikan menurut tinjauan etimologis dan tinjauan terminologis :
1. Tinjauan etimologis
Istilah asing
yang biasa dipakai unuk memaknai kata pendidikan adalah; padagogie (bahasa
yunani) dan education (bahasa latin). Berikut penjelasan istilah
tersebuta.
a. Padegogie
Padegogie
merupakan rangkaian dari dua kata dari bahasa yunani: pias (anak) dan ago
(saya membimbing) dengan demikian padegogie berarti saya membimbing anak. Pada
zaman yunanikuno, anak golongan bangsawan biasanya diantar dan dijemput
kesekolah oleh seorang pengasuh khusus yang disebut padagogos
b. Education
Menurut khursyid
ahmad, istilah education berasal dari bahasalatin ; e, ex (out) artinya
keluar, dan ducere duc (mengatur,memimpin, menyerahkan). Sehingga education
memiliki arti :mengumpulkan dan menyampaikan informasi (pelajaran)
danmenyalurkan/menarik bakat keluar. Dalam praktik pendidikan,
kegiatan-kegiatan seperti mengatur, memimpin dan mengarahkan bakat anak
merupakan aktivitas utama.
2. Tinjauan Terminologis
Dari sudut
pandang terminologis, pendapat para ahli pendidikancukup beragam dalam
memberikan arti pendidikan.
a.
MJ. Langeveld
Pendidikan
adalah mempengaruhi anak dalam usahamembimbingnya supaya menjadi dewasa. Usaha
membimbingadalah usaha yang didasari dan dilaksanakan dengan sengaja
antaraorang yang dewasa dengan anak yang belum dewasa.
b. Hogeveld
Pendidikan
adalah membantu anak supaya dia cukup cakap menyelenggarakan tugas hidup atas
tanggung jawabnya sendiri.
c.
Ki Hajar Dewantara
Pendidikan
adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada padaanak-anak agar mereka
sebagai manusia dan sebagai anggotmasyarakat dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yangsetinggi-tingginya
d. Undang-Undang RI. Nomor 20 tahun 2003 tentang pendidikan
nasional (pasal 1 ayat 1)Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar pesertadidik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilikikekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukandirinya, masyarakat bangsa dan negara .
Dalam
perspektif yang luas, pendidikan diartikan sebagaikeseluruhan pengalaman
belajar setiap orang sepanjang hidupnya (life long education), yang bisa
terjadi secara formal, nonformal, dan informal. Dengan demikian dalam arti luas
pendidikan tidak ada batas waktu dantempat, kapan saja, dimana saja, disengaja
atau tidak.Jadi pendidikan berarti tahapan kegiatan yang bersifat
kelembagaan(seperti sekolah dan madrasah) yang dipergunakan untuk
menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan,
sikap,dan sebagainya. Pendidikan dapat berlangsung secara informal dannonformal
disamping secara formal disekolah, madrasah dan institusi-institusi
lainnyaSebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagisuatu
kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknyakepribadian
peserta didik. Proses pembentukan pribadi melalui dua sasaranyaitu pembentukan
pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh merekayang sudah dewasa dan bagi
mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri.Crow (dalam Supriyatno, 2001)
mengatakan bahwa pendidikan dii nterpretasikan dengan makna untuk
mempertahankan individu dengan kebutuhan-kebutuhan yang senantiasa bertambah
dan merupakan suatuharapan untuk dapat mengembangkan diri agar berhasil serta
untuk memperluas, mengintensifkan ilmu pengetahuan dan memahami
elemen-elemen yang ada disekitarnya. Pendidikan juga mencakup segala perubahanyang
terjadi sebagai akibat dari partisipasi individu dalam
pengalaman- pengalaman dan belajar. Pendidikan merupakan pengaruh
lingkungan terhadap individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang
tetap dalam kebiasaan perilaku, pikiran dan sikapnya (Thompson, 1993).
Sedangkan Darnelawati (1994) berpendapat bahwa pendidikan formal adalah
pendidikan di sekolah yang berlangsung secara teratur dan bertingkat
mengikuti syarat-syarat yang jelasdan ketat. Tujuan pendidik adalah untuk
memperkaya budi pekerti, pengetahuan dan untuk menyiapkan seseorang agar
mampu dan trampildalam suatu bidang pekerjaan tertentu.Sebagian orang memahami
arti pendidikan sebagai pengajarankarena pendidikan pada umumnya selalu
membutuhkan pengajaran.
Padahal
mengajar pada umumnya diartikan secara sempit dan formal sebagaikegiatan
menyampaikan meteri pelajaran kepada siswa agar ia menerimadan menguasai materi
pelajaran tersebut, dengan kata lain siswa tersebutmemiliki ilmu
pengetahuan.Pendidikan bagi sebagian orang, berarti berusaha membimbing
anak untuk menyerupai orang dewasa, sebaliknya bagi Jean Piaget ( 1896 )
pendidikan berarti menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak, sekalipun
suatu penciptaan dibatasi oleh pembandingan dengan penciptaan yang lain.
Pandangantersebut memberi makna bahwa pendidikan adalah segala situasi hidup
yangmempengaruhi pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar
yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Dalam arti
sempit pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan umunya di sekolah
sebagailembaga pendidikan formal. Ilmu disebut juga pedagogik, yang merupa
kanterjemahan dari bahasa Inggris yaitu ”Pedagogics”. Pedagogics sendiri
berasal dari bahasa Yunani yaitu ” pais ” yang artinya anak, dan ”
again ” yang artinya membimbing. Poerbakwatja dan Harahap ( 1982 : 254 )
mengemukakan pedagogik mempunyai dua arti yaitu : (1) peraktek, cara
sesorang mengajar; dan (2) ilmu pengetahuan mengenai prinsip-prinsip dan metode
mengajar, membimbing, dan mengawasi pelajaran yang disebut juga pendidikan.
Orang yang memberikan bimbingan kepada anak disebut pembimbingatau ” pedagog”,
dalam perkembangannya, istilah pendidikan (pedagogy) berarti bimbingan atau
pertolongan yang diberikan kepada anak oleh orang dewasasecara sadar dan
bertanggung jawab. Dalam dunia pendidikan kemudian tumbuh konsep pendidikan
seumur hidup (lifelong education), yang berarti pendidikan berlangsung
sampai mati, yaitu pendidikan berlangsung seumur hidup dalamsetiap saat selama
ada pengaruh lingkungan. Untuk memberi pemahaman akan batasan pendidikan
berikut ini dikemukakan sejumlah batasan pendidikan yangdikemukan para ahli
yaitu:
1. Pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upayapengajaran dan pelatihan ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991).
2. Dalam pengertian yang sempit pendidikan berarti
perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan ( McLeod,
1989 ).
3. Pendidikan ialah segala pengalaman belajar yang
berlangsung dalam segalalingkungan dan sepanjang hidup serta pendidikan dapat
diartikan sebagai pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai
lembaga pendidikanformal ( Mudyahardjo, 2001:6 )
4. Dalam pengertian yang agak luas pendidikan diartikan
sebagai sebuah prosesdengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh
pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan
kebutuhan (Muhibinsyah, 2003:10)
5. Pendidikan berarti tahapan kegiatan yang bersifat
kelembagaan (sepertisekolah dan madrasah) yang dipergunakan untuk
menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan,
kebiasaan, sikap, dansebagainya (Dictionary of Psychology, 1972).
6. Dalam arti luas pendidikan melipuyi semua perbuatan
dan usaha dari generasitua untuk mengalihkan pengetahuannya, pengalamannya,
kecakapannya, danketrampilannya kepada generasi muda sebagai usaha
menyiapkannya agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik jasmaniah maupun
rohaniah. Artinya pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang dewasa
untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu
diartikanmampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya(
Poerbakawatja dan Harahap, 1981 ).
7. Menurut John Dewey pendidikan merupakan proses pembentukankemampuan
dasar yang fundamental, baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual,
maupun daya emosional atau perasaan yang diarahkan kepadatabiat manusia dan
kepada sesamanya.
8. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spritual keagamaan, pengenalan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta ketrampilanyang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara
(UUSPN No. 20Tahun 2003).
B. Hakekat dan Teori Pendidikan
Mudyahardjo (
2001:91 ) menegaskan bahwa sebuah teori berisi konsep-konsep, ada yang
berfungsi sebagai :a. asumsi atau konsep-konsep yang menjadi dasar/titik tolak
pemikiran sebuahteori b. definisi konotatif atau denotatif atau
konsep-konsep yang menyatakanmakna dari istilah-istilah yang dipergunakan dalam
menyusun teori.Asumsi pokok pendidikan adalah :a. pendidikan adalah aktual,
artinya pendidikan bermula dari kondisi-kondisiaktual dari individu yang
belajar dab lingkungan belajarnya; b. pendidikan adalah normatif, artinya
pendidikan tertuju pada mencapai hal-hal yan baik atau norma-norma yang baik,
damc. pendidikan adalah suatu proses pencapaian tujuan, artinya pendidikan berupa
serangkaian kegiatan bermula dari kondisi-kondisi aktual danindividu yang
belajar, tertuju pada pencapaian individu yang diharapkan.
Pendidikan dipandang dari sudut
keilmuan tertentu seperti :
a.
Sosiologi memandang pendidikan
dari aspek sosial, yaitu mengartikan pendidikan sebagai usaha pewarisan
dari generasi ke generasi.
b. Antrophologi memandang pendidikan adalah enkulturasi
yaitu proses pemindahan budaya dari generasi ke generasi.
c.
Psikologi memandang pendidikan
dari aspek tingkah laku individu, yaitumengartikan pendidikan sebagai
perkembangan kapasitas individu secara optimal. Psikologi menurut Woodward
dan Maquis (1955 : 3) adalahstudi tentang kegiatan-kegiatan atau tingkah laku
individu dalamkeseluruhan ruang hidupnya.
d. Ekonomi, yaitu memandang pendidikan sebagai usaha
penanaman modalinsani (human capital) yang dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomisuatu bangsa.
e.
Politik yang melihat pendidikan
adalah proses menjadi warga negara yangdiharapkan (civilisasi) sebagai usaha
pembinaan kader bangsa yang tangguh.
Pendidikan
selalu dapat dibedakan menjadi teori dan praktek, teori pendidikan adalah
pengetahuan tentang makna dan bagaimana soyogyanya pendidikan itu dilaksanakan,
sedangkan praktek adalah tentang pelaksanaan pendidikan secara konkretnya.
Teori pendidikan disusun seperti latar belakangyang hakiki dan sebagai rasional
dari praktek pendidikan serta pada dasarnya bersifat direktif. Istilah
direktif memberi makna bahwa pendidikan itumengarah pada tujuan yang pada
hakekatnya untuk mencapai kesejahteraan bagi subjek didik.
C. Hubungan Pendidikan dengan Pengajaran
Pada dasarnya
“mengajar” adalah membantu (mencoba membantu) seseorang untuk mempelajari
sesuatu dan apa yang dibutuhkan dalam belajar itu tidak ada kontribusinya
terhadap pendidikan orang yang belajar. Artinyamengajar pada hakekatnya suatu
proses, yakni proses mengatur,mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar
siswa sehingga menumbuhkandan mendorong siswa belajar.Hal ini akan dapat
terwujud jika dilakukanmelalui proses pengajaran dengan strategi pelaksanaan
melalui :
1. Bimbingan yaitu pemberian
bantuan,arahan,motivasi,nasihat dan penyuluhan agar siswa mampu
mengatasi,memecahkan danmenanggulangi masalahnya sendiri.
2. Pengajaran yaitu bentuk kegiatan dimana terjalin
hubungan interaksi dalam proses belajar dan mengajar antara tenaga
kependidikan dengan pesertadidik.
3. Pelatihan yaitu sama dengan pengajaran khususnya untuk
mengembangkan keterampilan tertentu. Menurut Langford (1978) yang penting
hubungan yang relevan bukanlahantara pengajaran dengan pendidikan tetapi antara
pengajaran sebagai suatu profesi dengan pendidikan.
D. Fungsi Pendidikan
Fungsi
pendidikan adalah menghilangkan segala sumber penderitaanrakyat dari kebodohan
dan ketertinggalan. Sedangkan menurut UUSPN No.20tahun 2003 menyatakan bahwa
pendidikan nasional berfungsimengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsayang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
E. Konsep Belajar
- Konsep Belajar
Belajar
merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan dengantujuan dan bahan acuan
interaksi, baik yang bersifat eksplisit maupun implisit(tersembunyi). Untuk
menangkap isi dan pesan belajar, maka dalam belajar tersebut individu menggunakan
kemampuan pada ranah-ranah :
a.
Kognitif yaitu kemampuan yang
berkenaan dengan pengetahuan, penalaranatau pikiran terdiri dari kategori
pengetahuan, pemahaman, penerapan,analisis, sintesis dan evaluasi.
b. Afektif yaitu kemampuan yang mengutamakan perasaan,
emosi, dan reaksi-reaksi yang berbeda dengan penalaran yang terdiri dari
kategori penerimaan, partisipasi, penilaian sikap, organisasi dan
pembentukan polahidup.
c. Sikomotorik yaitu kemepuan yang mengutamakan
keterampilan jasmaniterdiri dari persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing,
gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan dan kreativitas.
F. Teori Belajar
Secara garis
besar dikenal ada tiga rumpun besar teori belajar menurut pandangan psikologi
yaitu teori disiplin mental, teori behaviorisme dan teoricognitive
gestalt-filed.
a. Teori Disiplin Mental
Teori belajar
ini dikembangkan tanpa didasari eksperimen, ini berarti dasar orientasinya
adalah filosofis atau spekulatif, teori inimenganggap bahwa dalam belajar
mental siswa didisiplinkan atau dilatih.Teori yang berlawanan sekali dengan
teori disiplin mental ialah teori perkembangan alamiah. Menurut teori ini,
anak itu akan berkembangsecara alamiah.Teori yang berlawanan dengan teori
disiplin mental dan pengembangan alamiah adalah teori apersepsi, yang
merupakan suatuasosionisme mental yang dinamis, didasarkan pada premis
fundamental bahwa tidak ada gagasan bawaan sejak lahir, apapun yang
diketahuiseseorang datang dari luar dirinya. Menurut teori apersepsi,
belajar merupakan suatu proses terasosiasinya gagasan-gagasan baru
dengangagasan lama yang sudah membentuk pikiran.
b. Teori Behaviorisme
Ada beberapa
ciri dari teori ini yaitu : mengutamakan unsur-unsur atau bagian-bagian
kecil, bersifat mekanisme, menekankan perananlingkungan, mementingkan
pembentukan reaksi atau respon, danmenekankan kepentingan latihan. Tokoh yang
mengembangkan teori iniadalah Thorndike yang mengemukan tiga prinsip aatu hukum
dalam belajar yaitu : belajar akan berhasil apabila individu memiliki
kesiapanuntuk melakukan perbuatan tersebut, belajar akan berhasil apabila
banyak latihan dan ulangan, dan belajar akan bersemangat apabila
mengetahui danmendapatkan hasil yang baik.Prinsip belajar menurut teori
behaviorisme yang dikemukan olehHarley dan Davis (1978) yang banyak dipakai
adalah : proses belajar dapatterjadi dengan baik apabila siswa ikut terlibat
secara aktif didalamnya,materi pelajaran diberikan dalam bentuk unit-unit kecil
dan diatur sedemikian rupa sehingga hanya perlu memberikan suatu proses
tertentusaja, tiap-tiap respon perlu diberi umpan balik secara langsung
sehinggasiswa dapat dengan segera mengetahui apakah respon yang diberikan
betulatau tidak, dan perlu diberikan penguatan setiap kali siswa
memberikanrespon apakah bersifat positif atau negatif.
c. Teori Cognitive Gestalt-Filed
Teori Belajar
Gestalt meneliti tentang pengamatan dan problemsolving, dari pengamatanya ia
menyesalkan penggunaan metodemenghafal di sekolah, dan menghendaki agar murid
belajar dengan pengertian bukan hafalan akademis.Suatu konsep yang penting
dalam psikologis Gestalt adalah tentanginsight yaitu pengamatan dan pemahaman
mendadak terhadap hubungan-hubungan antar bagian-bagian dalam suatu situasi
permasalahan. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan teori Gestalt, guru
tidak memberikan potongan-potongan atau bagian-bagian bahan ajaran,
tetapi selalu satukesatuan yang utuh.Menurut teori Gestalt perbuatan belajar
itu tidak berlangsungseketika, tetapi berlangsung berproses kepada hal-hal yang
esensial,sehingga aktivitas belajar itu akan menimbulkan makna yang
berarti.Sebab itu dalam proses belajar, makin lama akan timbul suatu
pemahamanyang mendalam terhadap materi pelajaran yang dipelajari,
manakala perhatian makin ditujukan kepada objek yang dipelajari itu telah
mengertidan dapat apa yang dicari.
G. Makna dan Ciri Belajar
Menurut para
ahli belajar dapat diartikan sebagai proses orang memperoleh berbagai
kecakaapn, keterampilan dan sikap. Belajar merupakan tindakan dan perilaku
siswa yang kompleks, sebagai tindakan,maka belajar hanya dialami oleh siswa
sendiri.Setiap perilaku belajar ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang
spesifik antara lain : belajar menyebabkan perubahan pada
aspek-aspek kepribadian yang berfungsi terus menerus, belajar hanya
terjadi dari pengalaman yang bersifat individual, belajar merupakan
kegiatan yang bertujuan kearah yang ingin dicapai, belajar menghasilkan
perubahan yangmenyeluruh, melibatkan selusuh tingkah laku secara integral,
belajar adalah proses interaksi dan belajar berlangsung dari yang paling
sederhanasampai pada yang kompleks.
H. Prinsip-Prinsip Belajar
Ada berbagai
prinsip belajar yang dikemukan oleh para ahli psikologi pendidikan terjadi
dan diikuti dengan keadaan memuaskan makahubungan itu diperkuat, Spread of
effect yaitu emosional yang mengiringikepuasan itu tidak terbatas kepada
sumber utama pemberi kepuasan tetapi kepuasan mendapat pengetahuan baru, law of
exercice yaitu hubunganantara perangsang dan reaksi diperkuat dengan latihan
dan penguasaan,dan law of primacy yaitu hasil belajar yang diperoleh melalui
kesan pertama akan sulit digoyahkan.Beberapa prinsip atau kaidah dalam
proses pembelajaran sebagaihasil eksperimen para ahli psikologi yang berlaku
secara yaitu : motivasi, pembentukan, kemajuan dan keberhasilan proses
belajar mengajar,feedback, response, trial and error , transfer dalam belajar
dapat bersifat positif atau negatif dan proses belajar yang bersifat
individual.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian
diatas dapat ditarik kesimpulan antara lain.Pendidikan adalah usaha atau
kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur,dan berencana dengan maksud
mengubah tingkah laku manusia kearah yang diinginkan.Pendidikan adalah usaha
sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran dan atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datangPendidikan
adalah proses yng berlangsung seumur hidup. Prinsip ini jugamengharuskan adanya
kontinuitas dan sinkronisasi dari pendidikan yang berlangsung di sekolah
maupun diluar sekolah.Belajar dapat diperoleh dari siapa saja dan apa saja,
baik yang disengaja dirancangmaupun yang diambil manfaatnya.kualitas proses dan
pencapaian hasil pendidikan yang optimal harus menggunakanteknologi
pendidikanDalam Proses pembelajaran , teknologi merupakan pengembangan,
penerapan, penilaian sistem , teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan
meningkatkankualitas belajar manusia.Semua itu dapat terwujud dengan adanya
komunikasi
DAFTAR PUSTAKA
Miarso,
Yusufhadi. 2007. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Kencana . Edisi I
Cetakan 3. Jakarata Syukur, fatah. 2005.
Dewi
Salma dan Siregar, Evelione, 2007 Teknologi Pendidikan.
RaSAIL. Edisi Pertama. Semarang Prawiradilaga.
Barrara B.
Richey,Rita C dalam Miarso, Yusufhadiet.ad (Penerjemah} 1994. Mozaik
tenologi pendidikan, Kencana . Jakarta Seels,
Teknologi
pembelajaran, Definisi dan kawasannya. Seri pustaka Teknologi Pendidikan No.
12. Jakarta
0 komentar:
Post a Comment