Tuesday, November 18, 2014

KONSEP DASAR PENDIDIKAN



BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Pendidikan telah berlangsung sejak awal peradaban dan budaya manusia.Bentuk dan cara pendidikan itu telah mengalami perubahan, sesuai dengan perubahan zaman dan tuntutan kebutuhan. Pada awal peradaban, para orang tua bersama kelompoknya bertanggung jawab dalam mendidik anak-anak merekasehingga mencapai kedewasaan. Bila orang tuanya hidup denagan bertani , makaanak anaknya pun diajar bertani melalui pengalaman langsung. Demikian juga jika orangtuanya berdagang, maka anaknyapun diajar berdagang.Pada masa itu belum ada program pendidikan yang dilaksanakan di luar lingkungan keluarga atau kelompok oleh orang-orang di luar keluarga/ kelompok,atau pendidikan yang terstruktur.sampai pada dimana pendidikan yangdilaksanakan dari telah berhasil mengembangbiakkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan.Pendidikan adalah sesuatu yang universal dan berlangsung terus tak terputus darigenerasi ke generasi di manapun di dunia ini. Upaya memanusiakan manusiamelalui pendidikan itu diselenggarakan sesuai tujuan pendidikan dengan pandangan hidup dan dalam latar sosial kebudayaan setiap masyarakat tertentu,termasuk di Indonesia.Tujuan dapat tercapai dengan melakukan proses pendidikan, yaitu kegiatan yangmemobilisas setiap komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan. Yang menjadi tujuan utama pengelolaan proses pendidikanyaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal.
B.     Permasalahan
Dari permasalahan di atas, maka permasalah yang diangkat dalam makalah iniadalah :
1.      Apa konsep pendidikan yang sesungguhnya ?
2.      Apa konsep pengajaran ?
3.      Bagaimana hubungan antara pendidikan dan pengajaran dalammenciptakan keberhasilan tujuan pendidikan ?
C.     Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah persentasi dan pembahasan ini adalah :
1.      Agar mahasiswa, memahami beberapa dasar teori pendidikan dan konsep pendidikan.
2.      Agar setiap mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuannya tentang dasar teori pendidikan dan konsep pendidikan dalam pemecahan masalah belajar dalam pendidikan dan tugasnya sehari hari.
3.      Memahami teknologi pembelajaran yang dapat menciptakan proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal.


BAB II
PEMBAHASAN

A.     Definisi Pendidikan
Pendidikan berasal dari kata “didik” lalu kata ini mendapat awalan me sehingga menjadi kata mendidik, artinya memelihara dan memberi latihan.Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan,dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Selanjutnya dalam kamus besar bahasa Indonesia, pendidikan adalah proses pengubahan sikapdan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran. Berikut pengertian pendidikan menurut tinjauan etimologis dan tinjauan terminologis :
1.      Tinjauan etimologis
Istilah asing yang biasa dipakai unuk memaknai kata pendidikan adalah; padagogie (bahasa yunani) dan education (bahasa latin). Berikut penjelasan istilah tersebuta.
a.    Padegogie
Padegogie merupakan rangkaian dari dua kata dari bahasa yunani: pias (anak) dan ago (saya membimbing) dengan demikian padegogie berarti saya membimbing anak. Pada zaman yunanikuno, anak golongan bangsawan biasanya diantar dan dijemput kesekolah oleh seorang pengasuh khusus yang disebut padagogos
b.      Education
Menurut khursyid ahmad, istilah education berasal dari bahasalatin ; e, ex (out) artinya keluar, dan ducere duc (mengatur,memimpin, menyerahkan). Sehingga education memiliki arti :mengumpulkan dan menyampaikan informasi (pelajaran) danmenyalurkan/menarik bakat keluar. Dalam praktik pendidikan, kegiatan-kegiatan seperti mengatur, memimpin dan mengarahkan bakat anak merupakan aktivitas utama.
2.      Tinjauan Terminologis
Dari sudut pandang terminologis, pendapat para ahli pendidikancukup beragam dalam memberikan arti pendidikan.
a.       MJ. Langeveld
Pendidikan adalah mempengaruhi anak dalam usahamembimbingnya supaya menjadi dewasa. Usaha membimbingadalah usaha yang didasari dan dilaksanakan dengan sengaja antaraorang yang dewasa dengan anak yang belum dewasa. 
b.      Hogeveld
Pendidikan adalah membantu anak supaya dia cukup cakap menyelenggarakan tugas hidup atas tanggung jawabnya sendiri.


c.       Ki Hajar Dewantara
Pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada padaanak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggotmasyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yangsetinggi-tingginya
d.      Undang-Undang RI. Nomor 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional (pasal 1 ayat 1)Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar pesertadidik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilikikekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukandirinya, masyarakat bangsa dan negara .
Dalam perspektif yang luas, pendidikan diartikan sebagaikeseluruhan pengalaman belajar setiap orang sepanjang hidupnya (life long education), yang bisa terjadi secara formal, nonformal, dan informal. Dengan demikian dalam arti luas pendidikan tidak ada batas waktu dantempat, kapan saja, dimana saja, disengaja atau tidak.Jadi pendidikan berarti tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan(seperti sekolah dan madrasah) yang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap,dan sebagainya. Pendidikan dapat berlangsung secara informal dannonformal disamping secara formal disekolah, madrasah dan institusi-institusi lainnyaSebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagisuatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknyakepribadian peserta didik. Proses pembentukan pribadi melalui dua sasaranyaitu pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh merekayang sudah dewasa dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri.Crow (dalam Supriyatno, 2001) mengatakan bahwa pendidikan dii nterpretasikan dengan makna untuk mempertahankan individu dengan kebutuhan-kebutuhan yang senantiasa bertambah dan merupakan suatuharapan untuk dapat mengembangkan diri agar berhasil serta untuk memperluas, mengintensifkan ilmu pengetahuan dan memahami elemen-elemen yang ada disekitarnya. Pendidikan juga mencakup segala perubahanyang terjadi sebagai akibat dari partisipasi individu dalam pengalaman- pengalaman dan belajar. Pendidikan merupakan pengaruh lingkungan terhadap individu untuk  menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap dalam kebiasaan perilaku,  pikiran dan sikapnya (Thompson, 1993). Sedangkan Darnelawati (1994)  berpendapat bahwa pendidikan formal adalah pendidikan di sekolah yang berlangsung secara teratur dan bertingkat mengikuti syarat-syarat yang jelasdan ketat. Tujuan pendidik adalah untuk memperkaya budi pekerti,  pengetahuan dan untuk menyiapkan seseorang agar mampu dan trampildalam suatu bidang pekerjaan tertentu.Sebagian orang memahami arti pendidikan sebagai pengajarankarena pendidikan pada umumnya selalu membutuhkan pengajaran.
Padahal mengajar pada umumnya diartikan secara sempit dan formal sebagaikegiatan menyampaikan meteri pelajaran kepada siswa agar ia menerimadan menguasai materi pelajaran tersebut, dengan kata lain siswa tersebutmemiliki ilmu pengetahuan.Pendidikan bagi sebagian orang, berarti berusaha membimbing anak untuk menyerupai orang dewasa, sebaliknya bagi Jean Piaget ( 1896 ) pendidikan berarti menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak, sekalipun suatu penciptaan dibatasi oleh pembandingan dengan penciptaan yang lain. Pandangantersebut memberi makna bahwa pendidikan adalah segala situasi hidup yangmempengaruhi pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Dalam arti sempit pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan umunya di sekolah sebagailembaga pendidikan formal. Ilmu disebut juga pedagogik, yang merupa kanterjemahan dari bahasa Inggris yaitu ”Pedagogics”. Pedagogics sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu ” pais ” yang artinya anak, dan ” again ”  yang artinya membimbing. Poerbakwatja dan Harahap ( 1982 : 254 ) mengemukakan pedagogik mempunyai dua arti yaitu : (1) peraktek, cara sesorang mengajar; dan (2) ilmu pengetahuan mengenai prinsip-prinsip dan metode mengajar, membimbing, dan mengawasi pelajaran yang disebut juga pendidikan. Orang yang memberikan bimbingan kepada anak disebut pembimbingatau ” pedagog”, dalam perkembangannya, istilah pendidikan (pedagogy) berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan kepada anak oleh orang dewasasecara sadar dan bertanggung jawab. Dalam dunia pendidikan kemudian tumbuh konsep pendidikan seumur hidup (lifelong education), yang berarti pendidikan berlangsung sampai mati, yaitu pendidikan berlangsung seumur hidup dalamsetiap saat selama ada pengaruh lingkungan. Untuk memberi pemahaman akan batasan pendidikan berikut ini dikemukakan sejumlah batasan pendidikan yangdikemukan para ahli yaitu:
1.      Pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upayapengajaran dan pelatihan ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991).
2.      Dalam pengertian yang sempit pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan ( McLeod, 1989 ).
3.      Pendidikan ialah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segalalingkungan dan sepanjang hidup serta pendidikan dapat diartikan sebagai pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikanformal ( Mudyahardjo, 2001:6 )
4.      Dalam pengertian yang agak luas pendidikan diartikan sebagai sebuah prosesdengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan (Muhibinsyah, 2003:10)
5.      Pendidikan berarti tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (sepertisekolah dan madrasah) yang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap, dansebagainya (Dictionary of Psychology, 1972).
6.      Dalam arti luas pendidikan melipuyi semua perbuatan dan usaha dari generasitua untuk mengalihkan pengetahuannya, pengalamannya, kecakapannya, danketrampilannya kepada generasi muda sebagai usaha menyiapkannya agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik jasmaniah maupun rohaniah. Artinya pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikanmampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya( Poerbakawatja dan Harahap, 1981 ).
7.      Menurut John Dewey pendidikan merupakan proses pembentukankemampuan dasar yang fundamental, baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual, maupun daya emosional atau perasaan yang diarahkan kepadatabiat manusia dan kepada sesamanya.
8.      Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif  mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,  pengenalan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilanyang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UUSPN No. 20Tahun 2003).
B.     Hakekat dan Teori Pendidikan
Mudyahardjo ( 2001:91 ) menegaskan bahwa sebuah teori berisi konsep-konsep, ada yang berfungsi sebagai :a. asumsi atau konsep-konsep yang menjadi dasar/titik tolak pemikiran sebuahteori b. definisi konotatif atau denotatif atau konsep-konsep yang menyatakanmakna dari istilah-istilah yang dipergunakan dalam menyusun teori.Asumsi pokok pendidikan adalah :a. pendidikan adalah aktual, artinya pendidikan bermula dari kondisi-kondisiaktual dari individu yang belajar dab lingkungan belajarnya; b. pendidikan adalah normatif, artinya pendidikan tertuju pada mencapai hal-hal yan baik atau norma-norma yang baik, damc. pendidikan adalah suatu proses pencapaian tujuan, artinya pendidikan berupa serangkaian kegiatan bermula dari kondisi-kondisi aktual danindividu yang belajar, tertuju pada pencapaian individu yang diharapkan.
Pendidikan dipandang dari sudut keilmuan tertentu seperti :
a.       Sosiologi memandang pendidikan dari aspek sosial, yaitu mengartikan pendidikan sebagai usaha pewarisan dari generasi ke generasi. 
b.      Antrophologi memandang pendidikan adalah enkulturasi yaitu proses pemindahan budaya dari generasi ke generasi.
c.       Psikologi memandang pendidikan dari aspek tingkah laku individu, yaitumengartikan pendidikan sebagai perkembangan kapasitas individu secara optimal. Psikologi menurut Woodward dan Maquis (1955 : 3) adalahstudi tentang kegiatan-kegiatan atau tingkah laku individu dalamkeseluruhan ruang hidupnya.
d.      Ekonomi, yaitu memandang pendidikan sebagai usaha penanaman modalinsani (human capital) yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomisuatu bangsa.
e.       Politik yang melihat pendidikan adalah proses menjadi warga negara yangdiharapkan (civilisasi) sebagai usaha pembinaan kader bangsa yang tangguh.
Pendidikan selalu dapat dibedakan menjadi teori dan praktek, teori pendidikan adalah pengetahuan tentang makna dan bagaimana soyogyanya pendidikan itu dilaksanakan, sedangkan praktek adalah tentang pelaksanaan pendidikan secara konkretnya. Teori pendidikan disusun seperti latar belakangyang hakiki dan sebagai rasional dari praktek pendidikan serta pada dasarnya bersifat direktif. Istilah direktif memberi makna bahwa pendidikan itumengarah pada tujuan yang pada hakekatnya untuk mencapai kesejahteraan bagi subjek didik.
C.     Hubungan Pendidikan dengan Pengajaran
Pada dasarnya “mengajar” adalah membantu (mencoba membantu) seseorang untuk mempelajari sesuatu dan apa yang dibutuhkan dalam belajar itu tidak ada kontribusinya terhadap pendidikan orang yang belajar. Artinyamengajar pada hakekatnya suatu proses, yakni proses mengatur,mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar siswa sehingga menumbuhkandan mendorong siswa belajar.Hal ini akan dapat terwujud jika dilakukanmelalui proses pengajaran dengan strategi pelaksanaan melalui :
1.      Bimbingan yaitu pemberian bantuan,arahan,motivasi,nasihat dan penyuluhan agar siswa mampu mengatasi,memecahkan danmenanggulangi masalahnya sendiri.
2.      Pengajaran yaitu bentuk kegiatan dimana terjalin hubungan interaksi dalam proses belajar dan mengajar antara tenaga kependidikan dengan pesertadidik.
3.      Pelatihan yaitu sama dengan pengajaran khususnya untuk mengembangkan keterampilan tertentu. Menurut Langford (1978) yang penting hubungan yang relevan bukanlahantara pengajaran dengan pendidikan tetapi antara pengajaran sebagai suatu profesi dengan pendidikan.
D.     Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan adalah menghilangkan segala sumber penderitaanrakyat dari kebodohan dan ketertinggalan. Sedangkan menurut UUSPN No.20tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsimengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsayang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
E.      Konsep Belajar
  1. Konsep Belajar
Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan dengantujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit maupun implisit(tersembunyi). Untuk menangkap isi dan pesan belajar, maka dalam belajar tersebut individu menggunakan kemampuan pada ranah-ranah :
a.       Kognitif yaitu kemampuan yang berkenaan dengan pengetahuan, penalaranatau pikiran terdiri dari kategori pengetahuan, pemahaman, penerapan,analisis, sintesis dan evaluasi. 
b.      Afektif yaitu kemampuan yang mengutamakan perasaan, emosi, dan reaksi-reaksi yang berbeda dengan penalaran yang terdiri dari kategori penerimaan, partisipasi, penilaian sikap, organisasi dan pembentukan polahidup.
c.       Sikomotorik yaitu kemepuan yang mengutamakan keterampilan jasmaniterdiri dari persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan dan kreativitas.
F.      Teori Belajar
Secara garis besar dikenal ada tiga rumpun besar teori belajar menurut pandangan psikologi yaitu teori disiplin mental, teori behaviorisme dan teoricognitive gestalt-filed.
a.       Teori Disiplin Mental
Teori belajar ini dikembangkan tanpa didasari eksperimen, ini berarti dasar orientasinya adalah filosofis atau spekulatif, teori inimenganggap bahwa dalam belajar mental siswa didisiplinkan atau dilatih.Teori yang berlawanan sekali dengan teori disiplin mental ialah teori perkembangan alamiah. Menurut teori ini, anak itu akan berkembangsecara alamiah.Teori yang berlawanan dengan teori disiplin mental dan pengembangan alamiah adalah teori apersepsi, yang merupakan suatuasosionisme mental yang dinamis, didasarkan pada premis fundamental bahwa tidak ada gagasan bawaan sejak lahir, apapun yang diketahuiseseorang datang dari luar dirinya. Menurut teori apersepsi, belajar merupakan suatu proses terasosiasinya gagasan-gagasan baru dengangagasan lama yang sudah membentuk pikiran.
b.      Teori Behaviorisme
Ada beberapa ciri dari teori ini yaitu : mengutamakan unsur-unsur atau bagian-bagian kecil, bersifat mekanisme, menekankan perananlingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, danmenekankan kepentingan latihan. Tokoh yang mengembangkan teori iniadalah Thorndike yang mengemukan tiga prinsip aatu hukum dalam belajar yaitu : belajar akan berhasil apabila individu memiliki kesiapanuntuk melakukan perbuatan tersebut, belajar akan berhasil apabila banyak latihan dan ulangan, dan belajar akan bersemangat apabila mengetahui danmendapatkan hasil yang baik.Prinsip belajar menurut teori behaviorisme yang dikemukan olehHarley dan Davis (1978) yang banyak dipakai adalah : proses belajar dapatterjadi dengan baik apabila siswa ikut terlibat secara aktif didalamnya,materi pelajaran diberikan dalam bentuk unit-unit kecil dan diatur sedemikian rupa sehingga hanya perlu memberikan suatu proses tertentusaja, tiap-tiap respon perlu diberi umpan balik secara langsung sehinggasiswa dapat dengan segera mengetahui apakah respon yang diberikan betulatau tidak, dan perlu diberikan penguatan setiap kali siswa memberikanrespon apakah bersifat positif atau negatif.
c.       Teori Cognitive Gestalt-Filed
Teori Belajar Gestalt meneliti tentang pengamatan dan problemsolving, dari pengamatanya ia menyesalkan penggunaan metodemenghafal di sekolah, dan menghendaki agar murid belajar dengan pengertian bukan hafalan akademis.Suatu konsep yang penting dalam psikologis Gestalt adalah tentanginsight yaitu pengamatan dan pemahaman mendadak terhadap hubungan-hubungan antar bagian-bagian dalam suatu situasi permasalahan. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan teori Gestalt, guru tidak memberikan potongan-potongan atau bagian-bagian bahan ajaran, tetapi selalu satukesatuan yang utuh.Menurut teori Gestalt perbuatan belajar itu tidak berlangsungseketika, tetapi berlangsung berproses kepada hal-hal yang esensial,sehingga aktivitas belajar itu akan menimbulkan makna yang berarti.Sebab itu dalam proses belajar, makin lama akan timbul suatu pemahamanyang mendalam terhadap materi pelajaran yang dipelajari, manakala perhatian makin ditujukan kepada objek yang dipelajari itu telah mengertidan dapat apa yang dicari.
G.     Makna dan Ciri Belajar
Menurut para ahli belajar dapat diartikan sebagai proses orang memperoleh berbagai kecakaapn, keterampilan dan sikap. Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks, sebagai tindakan,maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri.Setiap perilaku belajar ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik antara lain : belajar menyebabkan perubahan pada aspek-aspek kepribadian yang berfungsi terus menerus, belajar hanya terjadi dari pengalaman yang bersifat individual, belajar merupakan kegiatan yang bertujuan kearah yang ingin dicapai, belajar menghasilkan perubahan yangmenyeluruh, melibatkan selusuh tingkah laku secara integral, belajar adalah proses interaksi dan belajar berlangsung dari yang paling sederhanasampai pada yang kompleks.
H.     Prinsip-Prinsip Belajar
Ada berbagai prinsip belajar yang dikemukan oleh para ahli psikologi pendidikan terjadi dan diikuti dengan keadaan memuaskan makahubungan itu diperkuat, Spread of effect yaitu emosional yang mengiringikepuasan itu tidak terbatas kepada sumber utama pemberi kepuasan tetapi kepuasan mendapat pengetahuan baru, law of exercice yaitu hubunganantara perangsang dan reaksi diperkuat dengan latihan dan penguasaan,dan law of primacy yaitu hasil belajar yang diperoleh melalui kesan pertama akan sulit digoyahkan.Beberapa prinsip atau kaidah dalam proses pembelajaran sebagaihasil eksperimen para ahli psikologi yang berlaku secara yaitu : motivasi, pembentukan, kemajuan dan keberhasilan proses belajar mengajar,feedback, response, trial and error , transfer dalam belajar dapat bersifat positif atau negatif dan proses belajar yang bersifat individual.
 


BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan antara lain.Pendidikan adalah usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur,dan berencana dengan maksud mengubah tingkah laku manusia kearah yang diinginkan.Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datangPendidikan adalah proses yng berlangsung seumur hidup. Prinsip ini jugamengharuskan adanya kontinuitas dan sinkronisasi dari pendidikan yang berlangsung di sekolah maupun diluar sekolah.Belajar dapat diperoleh dari siapa saja dan apa saja, baik yang disengaja dirancangmaupun yang diambil manfaatnya.kualitas proses dan pencapaian hasil pendidikan yang optimal harus menggunakanteknologi pendidikanDalam Proses pembelajaran , teknologi merupakan pengembangan, penerapan, penilaian sistem , teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkankualitas belajar manusia.Semua itu dapat terwujud dengan adanya komunikasi

 


DAFTAR PUSTAKA

Miarso, Yusufhadi. 2007. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Kencana . Edisi I Cetakan 3. Jakarata Syukur, fatah. 2005.

Dewi  Salma dan Siregar, Evelione, 2007 Teknologi  Pendidikan. RaSAIL. Edisi Pertama. Semarang Prawiradilaga.

Barrara B. Richey,Rita C dalam Miarso, Yusufhadiet.ad (Penerjemah} 1994. Mozaik tenologi pendidikan, Kencana . Jakarta Seels,

Teknologi pembelajaran, Definisi dan kawasannya. Seri pustaka Teknologi Pendidikan No. 12. Jakarta

No comments:

Post a Comment