Friday, September 26, 2014

Pendidikan Di Kurikulum 2013


Masih hangat di telinga kita tentang pergantian kurikulum yang terjadi di dunia pendidikan. Memang bukan hal yang baru dibenak setiap orang yang bergelut didunia pendidikan tentang perubahan kurikulum yang terjadi di Negara kita ini. Dari Kurikulum Berbasis Kompetensi(KBK) 2003 hingga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP) 2006 masih dirasa belum cukup untuk menghasilkan generasi yang di impikan oleh bangsa kita ini maka sekarang muncullah kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013 dengan menggunakan metode pembelajaran Tematik.
Apa itu Tematik,?
Tematik merupakan metode pembelajaran yang berdasarkan dengan tema yakni beberapa mata pelajaran yang digabung dan dijadikan dalam satu tema pembahasan, misalnya;
 Kita ambil tema peristiwa alam dengan subtema pelangi. Kita bahas asal mula terbentuknya pelangi dari uap air yang berbeda tingkat kepadatanya dengan udara di atasnya sehingga sinar matahari mengalami pembiasan, dan sinar matahari ternyata adalah gabungan dari tujuh sinar yang masing-masing memiliki panjang gelombang berbeda, karena arah sinar hasil pembelokan ini berbeda-beda maka warna sinar menjadi berpendar menjadi warna penyusunnya yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Maka terbentuklah pelangi.
Jika saat pembelajaran siswa diajak untuk mengamati pelangi serta menghitung warna yang terdapat di pelangi tersebut kemudian siswa diajak juga untuk menikmati keindahan warna-warni dari feomena ciptaan tuhan itu.
Setelah itu siswa dijelaskan secara singkat tentang puisi kemudian disuruh untuk membuat puisi yang bertema pelangi. Contoh pembelajaran ini terdapat empat mata pelajaran yakni IPA,B.Indonesia,Agama, dan Matematika. Inilah yang disebut dengan pembelajaran Tematik.

Kurikulum 2013 sangat efektif dibandingkan dengan kurikulum-kurikulum yang terdahulu. Kenapa demikian.?? Dari pembelajaran tematik peserta didik memenuhi tiga aspek yaitu aspek kognisi(pengetahuan), psikomotorik(keterampilan), dan afeksi(sikap). Meskipun di kurikulum yang terdahulu juga terdapat tiga aspek tersebut akan tetapi dalam system pembelajaran guru lebih mementingkan agar peserta didik memahami aspek kognitifnya saja karena aspek kognitif(pengetahuan) lebih penting dalam menunjang kelulusan ujian nasionalnya.

Wednesday, September 17, 2014

Pendidikan konsentrasi


Apa itu konsentrasi,?
Konsentrasi disini adalah pemusatan pikiran dan hati/perasaan pada satu titik. Pemusatan tersebut bisa melalui seluruh indra manusia baik itu penglihatan,pendengaran,penciuman dsb.
Konsentrasi merupakan hal yang sepele jika hanya sekedar dipahami tapi pernahkah anda memikirkan hal yang luar biasa jika itu dipelajari dengan sungguh-sungguh dan intensif.
Pernahkah anda melatih panca indra anda selain mata,? Kebanyakan orang terlalu bergantung pada indra penglihatan mereka, tidakkah anda berfikir bagaimana jika indra penglihatan anda terganggu atau sampai mengalami kebutaan. Sungguh sangat menyakitkan bukan? Maka dari itu kita harus melatih konsentrasi kita pada indra selain mata.
Pernah saya mendengar cerita dari salah satu teman, bahwa ada seorang tunanetra yang diajaknya untuk menjadi actor filmnya,  suatu ketika ia melakukan syuting di jalanan, meskipun tidak terlalu ramai kendaraan tiba-tiba actor tunanetra tersebut menghentikan syutingnya dengan alasan akan ada kendaraan yang lewat, tentu para cruw film tersebut kaget padahal yang dilihat jalanan masih sepi. Nah ternyata selama beberapa detik ternyata apa yang dikatakan actor tersebut memang benar. Semua para crew mengangah keheranan.

     Itulah contoh jika indra kita berfungsi sangat baik, cobalah belajar untuk mengoptimalkan indra anda selain mata dengan cara buatlah metode latihan minimal satu hari 1 jam atau lebih untuk berjalan tanpa bergantung pada mata dengan didampingi teman kerabat atau siapapun untuk membantu sampai anda terbiasa. Jika sukses anda akan mendapatkan suatu pengalaman yang sangat luar biasa.cobalah jika anda tidak percaya.

Pentingnya Pendidikan Spiritual


Spiritual merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan setiap manusia terutama di zaman modern ini. Spiritual adalah kegiatan individu manusia untuk mencapai ketenangan jiwa dan pikiran. Banyak tulisan atau karya-karya yang menjelaskan tentang apa itu spiritual.
Disini saya akan sedikit menerangkan tentang pentingnya pendidikan spiritual yang seharusnya di ajarkan sejak dini. Setiap agama pasti memiliki cara untuk mencapai tingkat spiritualitas tersendiri, seberapa penting sih sebenarnya spiritual itu sampai-sampai setiap agama mengajarkannya,?
Menurut hemat saya spiritual sangatlah penting karena pada hakikatnya manusia selalu membutuhkan ketenangan dalam jiwa dan pikirannya. Setelah bekerja seharian dan apapun itu pekerjaannya tentu seseorang akan merasa capek bahkan setelah di istirahatkan tubuh,pikiran dan perasaan masih belum cukup untuk menghilangkan capek tersebut, nah disinilah pentingnya spiritual itu. Tidak hanya pikiran dan jiwa saja tapi tubuh pun sangat memerlukannya. Jika manusia sudah mencapai tingkat spiritual yang baik maka akan sangt mudah baginya untuk mengontrol tubuh dan nafsu atau keinginan-keiginan yang menjerumuskannya dalam kesengsaraan/penderitaan. Bagaimanakah cara kita melakukannya,?
Sudah sedikit saya singgung di atas bahwa setiap agama memiliki cara untuk melakukan proses spiritualitasnya sendiri namun kunci dari ketenangan jiwa dan pikiran hanyalah satu yaitu konsentrasi.
Dalam agama islam misalnya, sholat merupakan proses spiritual yang wajib dilakukan bagi setiap umatnya, dengan melakukannya secara sungguh-sungguh dengan konsentrasi penuh pada sholatnya maka orang yang melakukannya akan merasakan ketenangan yang luar biasa.
Maka dari itu pendidikan spiritual sangatlah penting untuk ditekankan pada proses pembelajaran disetiap lembaga pendidikan di Indonesia. Karena pendidikan spiritual membekali siswa tidak hanya  kognisi keagamaan, tetapi juga afeksi,  apresiasi, dan aktualisasi  nilai-nilai moral dan spiritual dalam segala aspek kehidupan

Pendidikan spiritual bertujuan menyehatkan hati dan pikiran, sehingga sikap dan perilakunya  menjadi mulia, tidak arogan dan lebih sabar dalam menghadapi kesulitan.

PENDIDIKAN KARAKTER



Apa itu Pendidikan Karakter,?

Sejak abad ke 18 pendidikan karakter mulai digencar-gencarkan dengan tujuan agar perkembangan manusia semakin baik dalam hal kepribadiannya dan pendidikan karakter terus berkembang hingga sekarang. sebelumnya mari kita bahas tentang apa itu pendidikan karakter.
Pendidikan Karakter adalah suatu kegiatan mendidik yang diperuntukkan membentuk kepribadian manusia agar menjadi manusia yang bermoral,bermartabat,mengerti akan nilai-nilai kebaikan dan berbudi pekerti terlebih lagi jujur,berani dan tanggung jawab.

Sedangkan menurut para ahli sebagai berikut:

1.     Thomas Lickona

Karakter memiliki tiga bagian yang saling berkaitan yaitu moral mengetahui,moral perasaan, dan moral perilaku.pikiran yang baik terdiri dari mengetahui kebaikan, menginginkan yang baik, dan melakukan yang baik. Kebiasaan pikiran, hati dan tindakan. Ketiganya diperlukan untuk memimpin sebuah kehidupan moral, ketiganya membentuk kematangan moral.

2.      Menurut Suyanto
Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun  negara.

3.      Menurut Kertajaya
Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri khas tersebut adalah asli dan mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut, serta merupakan “mesin” yang mendorong bagaimana seorang bertindak, bersikap, berucap, dan merespon sesuatu.


Setiap bangsa memiliki karakter tersendiri begitu pula dengan masyarakatnya di Indonesia membutuhkan pendidikan karakter yang harus ditekankan pada setiap lembaga pendidikan agar generasi muda tidak mudah terpengaruh dengan kebiasaan korupsi yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Seperti yang sering terjadi akhir-akhir ini yaitu korupsi, atau sogok menyogok untuk mendapatkan jabatan yang lebih tinggi.

Monday, September 15, 2014

Pendidikan Dasar Berbasis Alam


Alam adalah salah satu factor terpenting pengembangan pola pikir anak dalam masa pertumbuhan. Dalam masa pertumbuhan memori anak di fase umur tertentu hanya merekam segala sesuatu yang dilihat,dirasakan,dan didengarnya kemudian ditiru tanpa dipikirkan kembali, tidak peduli itu baik ataupun buruk. Alam disini merupakan lingkungan yang ada disekitar anak itu sendiri seperti, orang tua, kerabat, tetangga, teman bermain dsb. Bahkan pekerjaan yang dilakukan oleh orang disekitarnyapun sangat berpengaruh bagi perkembangan pola piker anak tersebut jangankan pekerjaan benda-benda disekitarnya juga ikut andil dalam mempengaruhi kehidupannya.Oleh sebab itu pendidikan dasar berbasis alam sangat diperlukan untuk membantu mendidik anak agar berkembang dengan baik.
Menurut Quintilian, tujuan pendidikan adalah membentuk karakter tertentu pada seseorang. Ia mengharapkan, bahwa pendidikan hendaknya menghasilkan manusia baik yang terampilberbicara(“a god man skilled in speaking)
Di Indonesia sudah mulai banyak lembaga-lembaga yang menggunakan metode pendidikan dasar berbasis alam atau sering disebut back to nature atau sekolah alam. Metode pendidikan ini didasari oleh pendidikan yang dilakukan dengan mengajak anak dalam suasana yang sesungguhnya melalui alam lingkungan sekitar mereka yang nyata.
Menurut salah satu filsuf pendidikan Jan Lighthart dasar utama pengajaran adalah lingkungan di sekitar anak. Model pengajaran seperti ini akan merangsang keaktifan anak dalam mengamati, menyelidiki serta mempelajari lingkungan.
Sepintar-pintarnya manusia sesukses-suksesnya manusia mereka yang mengenal  dan belajar dari alam lingkungannya.

Pendidikan Dasar(Dini)


                Pendidikan dasar(Dini) merupakan suatu pendidikan yang menentukan prilaku,pemikiran dan tujuan manusia untuk menghadapi kehidupan yang terus berkembang di dunia, Baik dalam hal Technologi, Social, Sains dan Ekonomi.
                Tapi secara umum pendidikan dasar dinilai dari tingkat dimana seorang manusia mulai menginjak bangku sekolah, padahal pendidikan dasar seharusnya dimulai sejak manusia masih berupa janin. Dalam agama islam banyak diajarkan sejak kapan seharusnya manusia mendapatkan sebuah pendidikan, adapun salah satu hadist yang menerangkannya sebagai berikut:
Hadits riwayat Imam Muslim dari Ibnu Mas’ud:
اللحد إلى لمهدا من العلم اطلبوا
“Carilah ilmu semenjak masa al-mahdi sampai liang lahat.”  
Dengan demikian agama islam menganjurkan agar pendidikan dimulai dari manusia itu masih berupa janin dan sampai tuhan memanggilnya kembali(meninggal).
Adapun guru pertama yang harus mempersiapkan materi agar janin berkembang dan menjadi manusia yang lebih baik yang kelak sudah dilahirkan adalah seorang wanita(ibu).
Ibu merupkan asset berharga bagi semua orang, perhiasan yang teramat sangat berharga yang diciptakan tuhan didunia ini. Tidak hanya sebagai guru pertama bagi manusia, tapi juga cikal bakal dari sebuah peradaban yang lebih baik.
Yang ke dua adalah laki-laki(ayah), beliau adalah guru kedua bagi janin yang juga berperan penting bagi kehidupan manusia.

Beliau berdua merupakan asset yang sangat berharga bagi peradaban karena beliaulah yang menentukan bagaimana kelak pola pikir manusia. Ya, Tentu ada factor lainnya juga tapi beliau berdua adalah dasarnya. Ibarat bangunan beliau adalah pondasinya (pendidik dasar(dini)).