A. Hadis Tentang Dasar-Dasar Islam.
Hadits
Ketiga belas; dari
Ibnu Mas’ud radiyallahu ‘anhu,
dia berkata, “Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda,
لاَ
يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ يَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنِّيْ
رَسُوْلُ اللهِ إِلاَّ بِإِحْدَى ثَلاَثٍ: الثَّيِّبُ الزَّانِي، وَالنَّفْسُ
بِالنَّفْسِ، وَالتَّارِكُ لِدِيْنِهِ الْمُفَارِقُ لِلْجَمَاعَةِ.
‘Tidaklah halal darah
seorang Muslim yang bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain
Allah dan bahwa aku adalah utusan Allah, kecuali disebabkan oleh satu dari tiga
sebab: orang muhsan (yang pernah menikah secara sah) yang berzina, dihukum
bunuh (qishash) karena membunuh, dan orang yang meninggalkan agamanya yang
memisahkan diri dari jamaah’.”
Kami meriwayatkannya
dalam Shahih al-Bukhari, Kitab
ad-Diyyat, Bab Qauluhu Shallallahu ‘alaihi wasallam : Inna
an-Nafsa bi an-Nafsi, 12/201, no. 6878; dan Shahih Muslim, Kitab al-Qasamah, Bab Ma Yubahu bihi Dam al-Muslim, 3/1302,
no. 1676.
Hadits
Keempat belas; dari
Ibnu Umar radiyallahu ‘anhu,
bahwa Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda,
أُمِرْتُ
أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوْا أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ
مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَيُقِيْمُوا الصَّلاَةَ، وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ.
فَإِذَا فَعَلُوْا ذلِكَ، عَصَمُوْا مِنِّيْ دِمَاءَ هُمْ وَأَمْوَالَهُمْ، إِلاَّ
بِحَقِّ اْلإِسْلاَمِ، وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللهِ.
“Saya diperintahkan untuk
memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah
selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, melaksanakan shalat, dan
membayar zakat. Apabila mereka telah mengerjakan hal tersebut maka mereka telah
melindungi dariku darah dan harta mereka; kecuali dengan yang haq dalam Islam,
dan hisab amal mereka tergantung kepada Allah.“
Kami meriwayatkannya
dalam Shahih al-Bukhari, Kitab
al-Iman, Bab (Fa`in Tabu wa Aqamu ash-Shalah), 1/75, no. 25; dan Shahih Muslim, Kitab al-Iman, Bab al-Amru bi
Qital an-Nas, 1/53, no. 22.
Hadits
Kelima belas;
dari Ibnu Umar radiyallahu ‘anhu,
dia berkata, “Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda,
بُنِيَ
اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ
مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ،
وَالْحَجِّ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ.
‘Islam itu didirikan di
atas lima perkara: Kesaksian bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain
Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, membayar
zakat, menunaikan Haji dan berpuasa di Bulan Ramadhan’.“
Kami meriwayatkannya
dalam Shahih al-Bukhari, Kitab
al-Iman, Bab Du’a`ukum Imanukum, 1/49, no. 8 danShahih Muslim, Kitab al-Iman, Bab Arkan
al-Islam wa Du’a`uhu, 1/45, no. 16.
Hadits
Keenam belas;
dari Ibnu Abbas radiyallahu ‘anhu,
bahwa Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda,
لَوْ
يُعْطَى النَّاسُ بِدَعْوَاهُمْ، لاَدَّعَى رِجَالٌ أَمْوَالَ قَوْمٍ وَدِمَاءَ
هُمْ، لكِنِ اْلبَيِّنَةُ عَلَى الْمُدَّعِيْ وَالْيَمِيْنُ عَلَى مَنْ أَنْكَرَ.
“Seandainya (setiap)
klaim seseorang dikabulkan, niscaya banyak orang akan mengklaim harta suatu
kaum dan darah mereka, akan tetapi bukti diwajibkan bagi penuntut, sedangkan
sumpah diwajibkan bagi orang yang mengingkari (bukti itu)’.“
Shahih: Diriwayatkan oleh
al-Bukhari, Kitab at-Tafsir, Ali Imran, (Innalladzina Yasytaruna bi
‘Ahdillah),8/213, no. 4552; dan Muslim, Kitab al-Aqdhiyah, Bab
al-Yamin ala al-Mudda’a alaih, 3/1336, no. 1711, tanpa kalimatal-Bayyinah
ala al-Mudda’i. Dan diriwayatkan oleh al-Baihaqi 10/352, dari beberapa
jalur, dari Ibnu Abi Mulaikah, dari Ibnu Abbas, dari Nabi Shallallahu
‘alaihi wasallam, dengan tambahan, dan Ibnu ash-Shalah, Ibnu Rajab dan
al-Asqalani menghasankannya. Saya berkata, “Mereka hanya menghasankan hadits
tersebut dengan tambahan yang ada, karena tidak diriwayatkannya tambahan tersebut
oleh al-Bukhari dan Muslim. Dan apabila tidak demikian, dia memiliki sanad
shahih lebih dari satu berdasarkan syarat keduanya.
Ia hasan dengan lafazh
ini, dan sebagiannya terdapat dalam ash-Shahihain.
Hadits Ketujuh belas; dari
Wabishah bin Ma’bad radiyallahu
‘anhu, bahwasanya dia mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam,
فَقَالَ:
جِئْتَ تَسْأَلُ عَنِ اْلبِرِّ وَاْلإِثْمِ؟ قَالَ: نَعَمْ. فَقَالَ: اسْتَفْتِ
قَلْبَكَ، الْبِرُّ مَا اطْمَأَنَّتْ إِلَيْهِ النَّفْسُ وَاطْمَأَنَّ إِلَيْهِ
اْلقَلْبُ. وَاْلإِثْمُ مَا حَاكَ فِي النَّفْسِ وَتَرَدَّدَ فِي الصَّدْرِ،
وَإِنْ أَفْتَاكَ النَّاسُ وَأَفْتَوْكَ.
No comments:
Post a Comment